Ikan air tawar yang biasa hidup di sungai ini sekarang mudah ditemui di mana-mana. Selain dagingnya tebal dan enak, ikan yang termasuk golongan cat fish ini juga mengandung banyak manfaat yang baik bagi tubuh. Kandungan gizi yang berupa protein hewani
relatif lebih besar dari pada protein yang dihasilkan oleh ikan air
tawar jenis lain. Sumber protein dalam daging ikan patin
adalah sekitar 23-28 persen.Berdasarkan penelitian, kandungan gizi didalam ikan patin yang berupa
lemak tak jenuh baik untuk mencegah terjadinya resiko
penyakit Kardiovaskular. Lemak tak jenuh juga bermanfaat untuk
menurunkan besarnya kadar kolestrol total dan kolestrol LDL yang
terkandung di dalam darah sehingga dapat mencegah dan mengurangi terkena
penyakit jantung koroner.(sumber: http://palingindonesia.com)
Di beberapa daerah di Indonesia, ikan patin diolah dengan keunikan budaya dan cita rasa masing-masing,sebut saja Gulai Ikan Patin khas Jambi dengan tempoyak duriannya, Gulai Asam Pedas Ikan Patin khas Pekanbaru yang menyertakan bunga kecombrang/kincung didalamnya, atau Pindang Ikan Patin khas Palembang.
Pindang patin yang saya coba kali ini lebih mirip masakan patin-nya Palembang mungkin ya, disesuaikan dengan selera dan tingkat kesimpelan saya tentunya^^ O ya, sebaiknya bersihkan kulit patin dari lendirnya agar tidak berbau lumpur, caranya seperti menghilangkan sisik ikan dengan arah pisau tegak lurus. tekan pisau kuat-kuat kearah depan-belakang sampai kulit lendir mengelupas dan kesat. Karena saya tidak suka perut dan insang ikan, maka saya buang sekalian semuanya sampai bersih.
No comments:
Post a Comment