26 July 2013

Brownies Kukus Ketan Hitam

 

Saya sudah kadung cinta dengan ketan hitam, makanya olahan ketan hitam apapun pasti saya nikmati sambil merem melek, hehehehe.... Setelah bolu kukus ketan hitam dan chiffon cake ketan hitam, selanjutnya saya eksekusi juga resep modifikasi bolu kukus ketan hitamnya Bunda Ricke yang berubah nama jadi Brownies Kukus Ketan Hitam. Lho..kok jadi brownies?iya, karena penggunaan coklat blok yang membuat kue kukus  legit ini makin nampol di lidah dan makan sepotong nggak akan cukup buat saya, yang sudah-sudah bisa 2 hari sajamenghabiskan kue ini sendirian..hahahaha (lupa diet.^^)
Yang penasaran juga mau ikutan nyobain bikin sendiri, ini resep saya tulis kembali dari blognya bunda Ricke ya, atau sila meluncur langsung ke laman beliau disini.

Brownies Kukus Ketan Hitam
ala bunda Ricke

Bahan:
6 butir telur
200 gram gula pasir
1 sdt emulsifier
1/2 sdt garam
1 sdt vanilla bubuk
2 sdm skm
250 gram tepung ketan hitam
20 gram coklat bubuk
100 gram dcc
200 ml minyak goreng
1-2 sdt pasta cokelat
coklat beras secukupnya untuk filling di tengah kue
*kalau saya filling bisa diambil dari 100gr adonan yang diberi 2 sdm skm cokelat

Cara Membuat:
1. Panaskan kukusan terlebih dahulu, sambil menunggu hingga air mendidih dan uapnya cukup banyak (jangan lupa memakaikan lap di tutup panci kukusan, tidak berlaku bagi pengguna klakat). Siapkan loyang berukuran 20x20x7cm yang berpoles lemak (margarin/mentega/minyak) dan diberi kertas roti
2. Ayak tepung ketan hitam dan coklat bubuk, sisihkan
3. Cairkan dcc bersama minyak, sisihkan
4. Kocok telur, gula, emulsifier dan garam hingga mengembang kental dan berjejak, baru tambahkan vanilla (kalau saya langsung saja sekalian dengan vanillanya saya masukkan bersama telur yang akan di kocok)
5. Masukkan skm, aduk balik hingga rata
6. Masukkan dcc dan minyak yang sudah dilelehkan dan dingin, aduk balik kembali hingga rata
7. Tuang 1/2 adonan ke dalam loyang, kukus 10 menit, masukkan filling(coklat beras), kukus 5 menit, tambahkan 1/2 adonan sisanya, kukus 20 menit/hingga matang

25 July 2013

Pindang Bandeng


Roti Bagelen


Hmm...siapa yang tak kenal Roti bagelen. Roti kering renyah dengan polesan mentega gurih manis yang mengadopsi nama suatu daerah di Jawa Tengah ini memang paling nikmat dinikmati bersama secangkir minuman hangat favorit. Kali ini saya memberdayakan roti baguette hasil beli (bukan bikin,ovennya nggak nyukup), bahannya gampang banget kok, selalu ada di dapur. Cobain deh..:)

Roti Bagelen Rumahan
by Aidha http://dapuraidha.blogspot.com


Bahan:
Roti baguette, iris-iris tipis sesuai selera
salted butter atau margarin juga boleh, pilih yang paling bagus
gula pasir

Cara Membuat:
1. Panaskan oven terlebih dahulu, poles loyang dengan margarin
2. Poles mentega/margarin pada satu sisi setiap roti baguette yang sudah diiris tipis diatas.
3.Tangkupkan bagian yang terpoles mentega/margarin tadi ke gula pasir, lakukan sampai habis, tata dalam loyang
4. Panggang* sampai kering, Dinginkan, dan siap disimpan dalam toples

*maaf yaa...suhunya lupa..hehe, nanti ditambahi deh setelah dicobain lagi. Yang pasti suhu ovennya rendah aja, biar nggak gosong baguette-nya^^


Kerupuk Ikan Haruang Amuntai


Hehehehe...cuma mau bagi penampakan foto kerupuk aja. Tapi ini kerupuknya buatan Amuntai-Kalimantan Selatan, berbahan dasar ikan Haruan (ikan gabus). Memang tidak semulus kerupuk udang kemasan atau kerupuk ikan dari sumatera sih...teksturnya kasar tapi rasa gurih ikan haruannya terasa sekali. Kalau ditanya apa ini merek yang bisa di rekomendasikan, jujur saja saya tidak tahu, lha wong ini juga baru sekalinya merasakan yang namanya kerupuk ikan haruan (buatan Amuntai), maklum...modal diberi tetangga aja...:p


Sop Ayam Kampung ala Pak Min Klaten


Sejak beberapa tahun terakhir ini Sop Ayam Pak Min lebih dikenal di lidah masyarakat secara luas berkat sistem waralaba. Racikan sederhana berbahan dasar ayam kampung dan air berikut bumbu minimalis ini sedap sekali disantap bersama cabai rawit atau sambal,,,huuuhaah..kipas2 mulut deh, kepedesan..hehehehe
Cita rasa sop ayam ini tentu saja mirip-mirip dengan masakan berkuah dengan ayam kampung sebagai bahan utamanya,selalu ada aroma dan rasa khas gurihnya ayam kampung yang minimalis lemaknya. Kalau menurut lidah saya sih dekat-dekat dengan soto semarang dan nasi sop banjar, hanya satu dua bumbu. Langsung saja yuk dicoba..

Sop Ayam Kampung
untuk 3-4 porsi

Bahan:
1/2 ekor ayam kampung atau ayam afkir
2 liter air matang
daun bawang
daun seledri

Bumbu:
5 bawang putih keprek
5 cm kayu manis
3butir cengkeh
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt garam

Cara Membuat:
1. Panaskan air hingga mendidih, masukkan ayam didihkan kembali dengan api sedang
2. Saring kaldunya, daun bawang bagian putihnya, masukkan bawang putih keprek, kayu manis, cengkeh, merica bubuk, dan garam,  didihkan kembali dengan api kecil hingga ayam empuk dan tidak alot (saya selalu memasak minimal 2 jam dengan api keciiill sekali^^)
3. Setelah  ayam matang/empuk, angkat dari kaldu, suwir2/ cacah sesuai selera
4. Di mankuk saji, bubuhi garam secukupnya, beri sedikit vetsin bila suka, masukkan suwiran/cacahan ayam kampung yang sudah direbus sebelumnya. Tambahkan rajangan daun bawang dan seledri, siram dengan kuah kaldu yang masih panas.
5.Sajikan dengan sambal atau ceplusan rawit beserta lauk tambahannya, bisa tempe/tahu goreng, sate telur, dll

Aiihh..jadi lapar lagi deh kepengen mencicipinya lagi. O iya, agar makin sedap dan ngangeni bisa disajikan bersama lauk tambahan seperti "tempe garit" goreng, sate telur puyuh, tahu bacem, tahu goreng, dan kerupuk ya..^^

Kue Kacang Klasik (lagi)


CapCay Bakso Sayuran






17 July 2013

Pakasam



Pie Susu Green Tea with Carnation


Pie ini sebenarnya sengaja dibuat untuk disetor ke lomba Kreasi Carnation, lha kok setiap kali mau upload ktp dan foto kok ya gagal maning-gagal maning, bahkan sampai hari terakhir di detik terakhir,huhuhu...Ya sudahlah, akhirnya dipajang saja di sini. Resepnya menyusl....:)

Kompiang


Cerita punya cerita, roti ini awalnya tercipta sebagai bekal tentara Cina pada tahun 1562 oleh Qi Jiguang yang terinspirasi pada bekal bala tentara jepang yaitu Onigiri. Pada masa itu, setiap kali tentara Jepang selalu berhasil menemukan kamp tentara Cina lantaran asap dari pembakaran saat mereka memasak perbekalan. Tak heran, kompiang yang asli teksturnya keras agar bisa awet selama perjalanan.

PeEr grup LBT bulan Juni-Juli ini juga mengangkat tema Kompiang. Wah, dengar saja namanya baru kali ini, apalagi membayangkan bagaimana rasanya. Maka jadilah saya ditengah kesibukan pindah rumah akhirnya bisa menyelesaikan roti antah berantah ini, hehehe. Kompiang yang saya pilih yang klasik seperti resep di www.lezatgrup.com karena penasaran dengan rasa dan tekstur asli dan yang belum dimodifikasi. Hasilnya? Cukup membuat gusi pegal saat mengunyahnya ibu-ibu....tapi tidak buruk juga, cukup enak bila disantap dengan isian ayam/abon/daging atau hanya sekedar dicocol saos sambal. Kalau di makan dengan selai atau coklat kok saya kurang begitu suka ya...:) Nah, resepnya saya tulis kembali ya,

Kompiang Klasik
www.lezatgrup.com

Bahan:
250 gr terigu protein tinggi
4 gr ragi (saya 1sdm peres)
3 gr garam (saya sejumput saja)
175 ml air
wijen
1 kuning, kocok lepas

Cara membuat:
1. Aduk jadi satu terigu dan ragi
2. Masukkan air dan garam, aduk hingga tercampur rata, diamkan selama 30 menit dan ditutup dengan plastik. Panaskan oven pada suhu 160'C sembari menunggu adonan
3. Bagi adonan menjadi beberapa bagian sesuai selera. Saya membagi adonan menjadi 4 bagian saja. celupkan permukaannya pada kocokan kuning telur, lalu balur dengan wijen, lakukan sampai habis
4. Tata adonan roti pada loyang berpoles margarin, panggang selama 30-40 menit.

Pindang Patin

Ikan air tawar yang biasa hidup di sungai ini sekarang mudah ditemui di mana-mana. Selain dagingnya tebal dan enak, ikan yang termasuk golongan cat fish ini juga mengandung banyak manfaat yang baik bagi tubuh.  Kandungan gizi yang berupa protein hewani relatif lebih besar dari pada protein yang dihasilkan oleh ikan air tawar jenis lain. Sumber protein dalam daging ikan patin adalah sekitar 23-28 persen.Berdasarkan penelitian, kandungan gizi didalam ikan patin yang berupa lemak tak jenuh baik untuk mencegah terjadinya resiko penyakit Kardiovaskular. Lemak tak jenuh juga bermanfaat untuk menurunkan besarnya kadar kolestrol total dan kolestrol LDL yang terkandung di dalam darah sehingga dapat mencegah dan mengurangi terkena penyakit jantung koroner.(sumber: http://palingindonesia.com)

Di beberapa daerah di Indonesia, ikan patin diolah dengan keunikan budaya dan cita rasa masing-masing,sebut saja Gulai Ikan Patin khas Jambi dengan tempoyak duriannya, Gulai Asam Pedas Ikan Patin khas Pekanbaru yang menyertakan bunga kecombrang/kincung didalamnya, atau Pindang Ikan Patin khas Palembang. 

Pindang patin yang saya coba kali ini lebih mirip masakan patin-nya Palembang mungkin ya, disesuaikan dengan selera dan tingkat kesimpelan saya tentunya^^ O ya, sebaiknya bersihkan kulit patin dari lendirnya agar tidak berbau lumpur, caranya seperti menghilangkan sisik ikan dengan arah pisau tegak lurus. tekan pisau kuat-kuat kearah depan-belakang sampai kulit lendir mengelupas dan kesat. Karena saya tidak suka perut dan insang ikan, maka saya buang sekalian semuanya sampai bersih.